Wednesday, December 5, 2007

Seks Gagal Sejak Awal, Mengapa?

Konsultasi dengan Prof.Dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And

Saya seorang istri berumur 35 tahun, menikah sudah empat tahun, suami berusia 39 tahun. Saya punya masalah besar, yaitu sejak menikah tidak pernah bisa hubungan layaknya suami istri. Mungkin terdengar aneh, tetapi begitulah kenyataan yang saya alami.

Saya pernah ke seorang dokter spesialis. Dokter memeriksa saya dan menyarankan saya disuntik agar organ seks saya bisa sensitif. Katanya kalau tidak mendapat pengobatan, saya bisa menjadi tidak sensitif lagi. Saya sudah disuntik dua kali, suami juga mendapat obat, katanya supaya seksnya lebih baik. Kenyataannya, sampai sekarang hubungan suami istri tetap tidak bisa kami lakukan.

Kadang-kadang kami jengkel dengan kejadian ini. Suami jadi sering marah dan malas melakukan hubungan. Saat ini sudah dua bulan kami tidak melakukan lagi. Saya juga tidak berani menuntut karena saya tahu pasti tidak bisa lagi. Suami juga sudah tidak mau ke dokter.

Saya minta tolong dan menaruh harapan agar masalah ini dapat kami atasi bersama. Apa yang harus kami lakukan? Apa yang menyebabkan kami tidak dapat melakukan hubungan suami istri? Apakah masalah ini dapat diatasi dengan pengobatan atau bagaimana? Saya juga sangat ingin mempunyai anak.

B.I., Bogor

Harus Periksa
Tentu ada sesuatu yang menghambat kalau empat tahun menikah tetapi selalu tidak mampu melakukan hubungan seksual. Masalahnya, mengapa hubungan seksual tidak dapat Anda dan suami lakukan? Inilah yang harus diketahui melalui konsultasi dan pemeriksaan yang benar. Tanpa konsultasi dan pemeriksaan yang benar, pengobatan tidak mungkin dapat diberikan dengan benar.

Dengan hanya membaca surat Anda, saya tidak dapat menentukan dengan benar apa yang menghambat, sehingga hubungan seksual tak dapat Anda dan suami lakukan. Yang pasti, ada suatu gangguan sehingga hubungan seksual tidak dapat dilakukan. Gangguan ini mungkin ada di pihak suami atau mungkin di pihak Anda.

Gangguan fungsi seksual yang mungkin terjadi di pihak suami ialah disfungsi ereksi dan ejakulasi dini yang berat. Kedua disfungsi seksual ini dapat mengakibatkan kegagalan hubungan seksual. Bagaimana mungkin hubungan seksual dapat dilakukan kalau tidak terjadi ereksi penis atau ereksinya tidak baik.

Demikian juga bila terjadi ejakulasi dini sebelum penetrasi penis ke dalam vagina. Berbeda dengan ejakulasi dini sedang atau ringan, yang memungkinkan hubungan seksual berlangsung, walaupun tidak memuaskan bagi kedua pihak.

Di pihak Anda, disfungsi seksual yang dapat menghambat hubungan seksual ialah tiadanya perlendiran vagina dan vaginismus. Kalau terjadi hambatan perlendiran vagina, penetrasi penis ke vagina sulit dilakukan. Dalam keadaan begini, tentu saja Anda merasa sakit.

Tiadanya perlendiran vagina dapat disebabkan dorongan seksual terhambat. Sementara vaginismus adalah kekejangan abnormal otot vagina sepertiga bagian luar vagina sehingga "menutup" vagina dan penetrasi penis tidak mungkin terjadi.

Melalui konsultasi dan pemeriksaan, dapat ditentukan disfungsi seksual apa yang terjadi, baik di pihak Anda maupun suami. Tanpa mengetahui disfungsi seksual apa yang menghambat, tidak mungkin pengobatan dapat dilakukan dengan tepat.

Reaksi Psikis
Reaksi psikis yang Anda dan suami alami, wajar terjadi. Jadi kalau muncul perasaan jengkel, marah, dan tidak mau lagi melakukan hubungan seksual, itu bukan aneh. Justru patut disayangkan kalau sampai muncul reaksi negatif seperti itu. Seharusnya dicegah jangan sampai reaksi negatif itu muncul.

Masalahnya, kalau reaksi negatif seperti itu sudah muncul, penanganan menjadi semakin sulit. Saya sarankan Anda berkonsultasi lebih lanjut dan mendapat pemeriksaan yang benar. Dengan demikian masalah ini dapat diatasi dengan benar. Kalau tidak, penanganan menjadi tidak tepat.

No comments: