Friday, May 30, 2008

Organ Intim Sehat Berkat V-Spa


Banyak cara dilakukan perempuan untuk menjaga kesehatan organ intimnya. Salah satunya dengan V-Spa. Apa keuntungannya, serta bagaimana tahapan perawatannya?

V-Spa (vagina spa) atau disebut juga V-Medicare adalah suatu bentuk perawatan tubuh menyeluruh (holistik), yang mencakup perawatan tubuh (terutama organ wanita) dan pikiran. Tujuan V-Spa adalah memperbaiki sirkulasi darah dan melancarkan energi (chi) dari organ intim perempuan. "Peredaran darah dan chi yang bagus dapat mengatasi berbagai keluhan fisik seperti keluhan menstruasi dan keputihan," kata Dr. Christian Nelianto dari Griya Natura, Jakarta.

SEHAT SAAT NIFAS
V-Spa juga bisa membantu memulihkan kondisi perempuan setelah menjalani masa nifas usai melahirkan. "Pada masa nifas, terjadi proses perubahan anatomis dan fungsi organ kewanitaan. Nah, dengan V-Spa, kita akan membantu pasien mengembalikannya ke kondisi seperti semula." V-Spa juga sangat membantu meningkatkan higienitas organ intim perempuan. "Sekarang ini, kan, banyak sekali penyakit yang berkaitan dengan kesehatan organ kewanitaan," ujar Christian.

TAHAPAN
V-Spa bisa dilakukan oleh perempuan semua kalangan dan usia, "Kecuali jika ada riwayat penyakit alergi berat atau sedang hamil," jelas Christian sambil menambahkan, idealnya V-Spa dilakukan rutin.

Apa saja tahapan-tahapan V-Spa?

1. Konsultasi
Pasien berkonsultasi dengan dokter untuk melihat kondisi serta menentukan bentuk perawatan seperti apa yang sebaiknya dilakukan.

2. Meditasi
Meditasi diam dan gerakan dilakukan untuk relaksasi, menenangkan pikiran, dan mengaktifkan otot-otot anatomis.

3. Massage
Tahap berikutnya massage seluruh tubuh untuk relaksasi.

4. Body steam
Tujuan penguapan (body steam) adalah untuk membuka pori-pori tubuh, sehingga mudah memasukkan zat-zat aromaterapi.

5. Kompres
Mengompres organ intim perempuan dengan ramuan herbal berguna untuk antiseptik, memperbaiki sirkulasi darah serta relaksasi di daerah intim perempuan.

6. Fogging
Fungsinya, untuk menghilangkan bau yang kurang sedap pada organ intim perempuan.

WAXING, PERLUKAH?
"Kalau perempuan bisa menjaga kesehatan dan kebersihan daerah organ intimnya, waxing sebetulnya tidak perlu," jelas Christian. Tapi, bagi perempuan yang memiliki aktivitas tinggi, waxing perlu untuk menjaga higienitas organ intim agar mencegah timbulnya penyakit.

Dari Masalah Seks Sampai Sepatu Tinggi


Hamil merupakan sebuah pengalaman yang sangat mengesankan bagi setiap wanita. Mereka akan merasakan aneka perubahan yang terjadi dalam dirinya. Nah, pertanyaan apa saja yang biasa mereka lontarkan saat bertemu bidan atau dokter? Berikut penjelasan dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG.

Apakah kehamilan saya sehat?
Pertanyaan semacam ini biasanya muncul dari calon ibu yang menikah di atas usia 40 tahun yang dikenal rawan untuk hamil dan oleh pasangan yang berasal dari keluarga dengan penyakit-penyakit seperti thalasemia, infeksi TORCH (toksoplamosis, rubella, chlamidia, dan herpes, Red.), dan diabetes mellitus.

Apakah anak saya bakal jadi anak cerdas?
Pertanyaan ini sulit. Paling-paling dokter hanya menganjurkan ibu hamil menghindari hal-hal yang dapat menganggu perkembangan otak janin dan lakukan perangsangan perkembangan janin dengan musik, diajak berbincang-bincang, dan diberi DHA (Docosahexaenoic Acid).

Bisakah memilih jenis kelamin?
Bisa, yaitu dengan cara menghitung masa subur calon ibu. Kalau hubungan intim dilakukan berdekatan dengan masa subur, kemungkinan besar akan mendapat anak lelaki. Begitu sebaliknya, meski perhitungan ini sering kali meleset.
Cara lain melalui inseminasi, yaitu memisahkan sperma yang membawa bibit lelaki dan bibit perempuan dengan cara sentrifugasi.

Apa saja yang harus dipantang?
Mengonsumsi obat-obatan dan hindari minuman yang mengandung soda, dan makanan pedas.

Masih bolehkah berhubungan intim?
Pada trimester pertama, saat kehamilan masih lemah, lebih baik jangan dulu. Hubungan intim akan lebih aman bila sudah memasuki trimester kedua dengan posisi tertentu dan lebih hati-hati.

Kenapa sering buang air kecil?
Keluhan ini biasanya muncul saat memasuki trimester ketiga. Saat itu kepala janin sudah mulai menekan pinggul dan mendesak kandung kemih.

Kaki, kok, sering kram?
Kaki sering kram karena menopang berat badan tubuh yang semakin meningkat dan kurang relaksasi. Suami dapat berperan mengurangi kram dengan cara memijit (punggung, bahu, tumit, dan kepala) agar otot tadi menjadi relaks.

Kenapa muncul garis-garis di kulit perut?
Ini akibat meningkatnya hormon kehamilan yang membuat kulit perut menjadi tidak elastis. Dokter menyarankan menggunakan krim prenatal atau minyak zaitun untuk melembapkan kulit sehingga menjadi elastis.

Kenapa jadi sering berkeringat?
Ini akibat metabolisme tubuh yang meningkat. Tak ada yang bisa dilakukan selain lebih banyak istirahat dan lebih sering mandi serta banyak minum.

Masih bolehkah menggunakan sepatu hak tinggi?
Pada akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga, kehamilan mulai besar dan mulai timbul keluhan sakit pinggang. Menggunakan sepatu hak tinggi malah tidak menguntungkan karena akan membuat calon ibu lekas capek.

Mitos Seks dan Si Jabang Bayi


Apakah oke melakukan hubungan seks selama mengandung?
Selama proses kehamilan masih dalam batas-batas normal, Anda tetap dapat berinti-intim dengan suami.

Dapatkah hubungan seks menyebakan keguguran?
Keguguran bukanlah disebabkan oleh aktivitas seksual. Keguguran yang terjadi pada awal periode umumnya disebabkan karena ketidaknormalan kromosom, atau terdapat masalah lainnya di dalam perkembangan si jabang bayi.

Akankah menyakitan si bayi?
Bayi dilindungi oleh cairan amniotik di dalam rahim Anda, sehingga penis pasangan tidak akan menyentuh bayi.

Posisi apa yang aman?
Anda sendiri yang dapat menentukannya tapi sebaiknya hindari posisi tidur terlentang. Jika rahim menekan urat nadi belakang perut, Anda akan merasa pusing atau mual.

Kelahiran prematur akibat orgame?
Penelitian mengindikasikan jika proses kehamilan normal, orgasme dengan atau tanpa hubungan seks tidak akan menjadikan kelahiran dini (prematur)

Kapan waktunya seks harus dihindari?
- Perdarahan vagina.
- Masalah dengan rahim.
- Masalah dengan plasenta.
- Bayi kembar. Jika mengandung bayi kembar, dokter akan menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks setelah kandungan berusia tua, walaupun penelitian tidak membuktikan adanya hubungan antara seks dan kelahiran bayi kembar secara dini.

Haruskan suami pakai kondom?
Hubungan seks pada waktu hamil dapat memindahkan penyakit dan juga berisiko infeksi yang dapat menggangu kehamilan dan kesehatan bayi.

Bagaimana jika tidak melakukan seks selama hamil?
Tidak ada masalah! Banyak hubungan seks yang dapat dilakukan selain bersetubuh.

Setelah bayi lahir, kapan dapat dilakukan hubungan seks kembali?
Banyak dokter menganjurkan menunggu sampai 6 minggu. Sehingga memungkinkan rahim Anda menutup kembali, dan jika ada tindakan operasi lukanya pulih terlebih dahulu.

Hubungan seksual pada intinya ditujukan untuk kesenangan bersama. Jika Anda merasa menderita atau jenuh setelah melahirkan, cobalah untuk tetap melakukan keintiman dengan cara lain. Jika sudah siap kembali untuk melakukan seks, mulai lagi perlahan-lahan dan gunakan gaya dan cara yang aman. Jangan lupakan alat kontrasepsi.

10 Makanan Pembuat Jreng !


Agar hubungan seks Anda dan pasangan semakin luar biasa, ada baiknya Anda berdua makan makanan yang dapat meningkatkan libido. Makanan apa sajakah itu?

1- Seledri
Seledri, yang mengandung androsterone, hormon yang ke luar melalui keringat pria, dapat membuat wanita terangsang.
Cara menikmatinya:
Cuci dan potong beberapa batang lalu kunyah begitu saja.

2- Kerang
Kerang mengandung zat seng tinggi yang meningkatkan produksi sperma dan testosteron. Kerang juga mengandung dopamine, hormon yang terkenal dapat meningkatkan libido.
Cara menikmatinya:
Bersihkan kerang, buka dan campur dengan es batu. Anda juga dapat aduk dengan jeruk lemon yang segar.

3- Pisang
Pisang mengandung enzim bromelain yang katanya dapat meningkatkan libido pada pria. Selain itu, pisang mengandung potasium dan vitamin B yang dapat meningkatkan tenaga.
Cara menikmatinya:
Sesudah dikupas, minta pasangan untuk perlahan-lahan menyantap dan membaginya dengan Anda melalui mulutnya.

4- Alpukat
Alpukat mengandung folic acid yang membantu proses metabolisme protein, yang berarti memberi lebih banyak tenaga. Alpukat juga mengandung vitamin B6 (nutrisi yang meningkatkan produksi hormon pria) dan potasium (yang membantu mengatur kelenjar tiroid wanita).
Cara menikmatinya:
Belah dua, keduk isinya dengan jari, lalu biarkan pasangan menjilatinya.

5- Almon (atau kacang-kacangan pada umumnya)
Almon merupakan sumber utama asam lemak yang penting dalam memproduksi hormon bagi kesehatan pria. Bau almon juga dijamin merangsang gairah wanita.
Cara menikmatinya:
Dapat dicampur dengan selada yang Anda makan untuk memberikan energi yang Anda butuhkan.

6- Mangga, "peach" dan arbei
Oleskan cairan buat-buahan tadi ke seluruh tubuh Anda dan jilat oleh pasangan.

7- Telor
Telor mengandung vitamin B6 dan B5 tinggi yang membantu keseimbangan antara hormon dan melawan stres.
Cara menikmatinya:
Teteskan sedikit "caviar" dan "champagne" selagi Anda mulai bersenang-senang atau telan telor setengah matang sebelum memulai hubungan seks.

8- Hati
Hati merupakan sumber glutamine dan dapat meningkatkan libido.
Cara menikmatinya:
Goreng hati dan campurkan dengan beberapa iris bawang putih

9- Bawang putih
Bawang putih mengandung allicin, unsur yang dapat meningkatkan aliran darah ke organ tubuh seksual dan sangat efektif dalam membantu meningkatkan libido.

10- Cokelat
Cokelat mengandung phenyl ethylamine, unsur kimia yang katanya dapat menimbulkan perasaan "dicintai". Cokelat hitam mengandung antioksidan yang sangat baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Aline

Bugar dan Perkasa di Usia Senja


Bugar dan Perkasa di Usia Senja

Ketika pasangan Anda mulai menginjak usia 40 tahun atau lebih, gejala andropause akan mulai mengintainya. Seperti apa saja, sih, gejalanya, dan benarkah pil biru dapat mengatasi andropause?

Jika menjelang memasuki gerbang usia senja perempuan akan mengalami menopause, maka pria akan mengalami andropause di usia seperti ini. Sayangnya, gejala-gejala andropause tidak sejelas menopause yang bisa terlihat secara fisik, yaitu berhentinya siklus menstruasi.

Nah, agar tak salah kaprah, Dr. Anita Gunawan MS. Sp. And., ahli andrologi yang berpraktik di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) akan memberikan penjelasannya mengenai andropause, sekaligus cara mengatasinya.

Andropause, mulai dikenal di dunia kedokteran pada tahun 1940-an. Kata Andropause diambil dari bahasa Yunani, yaitu andro yang berarti pria dan pause yang artinya penghentian. Jadi, andropause bisa diartikan sebagai berhentinya proses fisiologis pada pria.

Menurut Anita, andropause merupakan proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia pada pria. "Semua pria pasti mengalami andropause, dan gejalanya biasanya mulai terjadi pada pria yang sudah berusia di atas 40 tahun," ucap Anita.

GEJALA ANDROPAUSE
Di dunia kedokteran, lanjut Anita, istilah andropause juga dikenal dengan nama Partial Androgen Deficiency in Aging Male (PADAM). Gejala PADAM ini terjadi ketika produksi hormon testosteron, growth hormone, dan hormon melantonin menurun, sementara hormon prolaktin meningkat.

Perubahan kadar hormon ini mengakibatkan terjadinya andropause yang ditandai oleh perubahan yang dapat terlihat secara fisik. Misalnya, tubuh terasa panas, berkeringat terus-menerus, mudah lelah, insomnia, gelisah, dan timbul rasa takut.

"Emosinya juga mulai terganggu. Istilahnya cranky, moody tapi dia sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu," ujar alumni Universitas Brawijaya Malang ini. Oleh karena itulah, biasanya pria yang tengah mengalami masa andropause ini mudah sekali marah atau tersinggung.

Suasana hati yang berubah ini, biasanya membuat pria menjadi kehilangan rasa percaya diri, penurunan motivasi, hingga depresi. Gejala-gejala lain dari androgen juga bisa menyerang vitalitas pria seperti berkurangnya tenaga, menurunnya kekuatan dan massa otot, penumpukan lemak, kehilangan rambut tumbuh, hingga osteoporosis.

Akan tetapi, gejala-gejala di atas jarang sekali disadari kaum pria yang ternyata dirinya sudah terkena andropause. "Biasanya, mereka akan kelabakan jika sudah terjadi gangguan pada fungsi seksualnya," ungkapnya lagi.

Menurunnya libido (gairah seksual) dan disfungsi ereksi adalah beberapa contoh gangguan fungsi seksual yang disebabkan menurunnya kadar testosteron di bawah angka normal. Wajar saja jika gangguan semacam ini dapat membangunkan pria dari tidurnya, karena bagaimanapun, masalah seks merupakan hal penting bagi pria.

Bahkan, menurut Anita, fenomena puber kedua yang terjadi pada kisaran usia ini juga sebenarnya disebabkan karena pria mengalami andropause. "Gejala andropause-lah yang menyebabkan pria berubah tingkah lakunya. Karena dia ingin menunjukkan dirinya masih gagah perkasa atau jantan, maka dia mulai bersolek," jelas dokter yang juga berpraktek di RS Siloam Kebon Jeruk ini.

Selain itu, oleh karena gejala-gejalanya terjadi secara perlahan dan tidak sekaligus, pria sering terlambat menyadari jika andropause sudah mengintainya. Apalagi, di usia 40 tahun ke atas, pada umumnya pria sedang berada dalam tahap pencapaian target dan peningkatan kualitas dalam hidupnya.

Hal ini menjadikan pria jadi kebingungan untuk membedakan, perubahan yang terjadi pada tubuhnya bukan hanya dipengaruhi kondisi eksternal, tetapi juga berasal dari dalam tubuhnya juga.

UBAH GAYA HIDUP
Bagi pria, usia 40 tahun ke atas memang menjadi awal timbulnya gejala andropause. Namun, pada kenyataannya akan berbeda pada satu pria dengan yang lainnya. "Semua pria pasti mengalami andropause, karena dia mengalami proses penuaan. Hanya prosesnya saja yang berbeda," tegas Anita.

Sementara itu, cepat atau lambatnya proses andropause terjadi pada pria, dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. "Pengaruh internal bisa dari tubuhnya sendiri atau genetik. Juga, bisa karena di dalam tubuhnya sudah mengidap penyakit yang disebut sindroma metabolik," urai Anita.

Sindroma metabolik yang dimaksud Anita adalah penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolestorel tinggi, atau kencing manis. "Jika dia mempunyai gejala sindroma metabolik, proses andropause bisa lebih cepat terjadi."

Sementara faktor luar atau eksternal, berasal dari lingkungan. Suasana yang tidak kondusif seperti kebisingan, terlalu sering terpapar sinar matahari, dan polusi yang bisa menyebabkan stres adalah beberapa contohnya.

"Semua faktor tadi bisa mengakibatkan stres secara fisik dan psikis," tambah dokter yang gemar hiking ini. Selain itu, penggunaan bahan kimia yang terdapat dalam produk rumah tangga, pertanian, hingga pabrik pun bisa mempercepat proses andropause pada pria.

Gaya hidup tidak sehat juga ditenggarai dapat mempercepat pria terkena gejala andropause. "Misalnya dia merokok, suka begadang, dan pola makannya tidak benar, bisa lebih cepat terkena andropause."

Oleh sebab itu, gaya hidup sehat memang menjadi kunci utama jika pria ingin memperlambat proses andropause. Dengan mempraktekkan gaya hidup sehat, imbuh Anita, proses penuaan sekaligus proses andropause akan melambat dengan sendirinya.

"Ubah pola hidup menjadi lebih sehat seperti menghindari polutan, memperbaiki lingkungan sekitar, olah raga yang cukup dan seimbang, juga pola makan sehat," tegas Anita. Dengan menjaga tubuh tetap bugar, tentu kualitas hidupnya pun akan meningkat dan gangguan-gangguan yang diakibatkan andropause bisa diperlambat.

Sayangnya, hingga saat ini, masih banyak saja pria yang salah mengerti, dan menganggap obat-obatan seperti viagra bisa membantu mengatasi andropause.

Padahal, Anita menandaskan, obat-obatan semacam itu adalah sexotonic dan tidak boleh diminum sembarangan, karena ada efek sampingnya. Lebih baik, lanjutnya, berkonsultasi langsung dengan androlog agar permasalahannya bisa langsung teratasi.

Oleh sebab itu, Anita menyarankan agar perempuan sebagai pasangannya menghadapi pria yang mengalami proses andropause, dengan kepala dingin. "Tak perlu bertanya-tanya atau cerewet, cukup amati saja. Apakah dia sudah mulai sakit-sakitan? Jika pasangannya ikut mengeluh, apalagi soal seksual, sebaiknya dibicarakan berdua." Jika tak bisa mengatasi sendiri, sekali lagi Anita menyarankan untuk berkonsultasi ke ahlinya atau androlog.

Lantas, pengobatan macam apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah andropause ini? Selain dengan memperbaiki gaya hidup, teknologi pengobatan seperti terapi sindroma metabolik dan sulih hormon bisa digunakan untuk mengatasinya. "Terapi sindroma metabolik itu, misalnya jika dia mengidap darah tinggi, ya diobati dulu darah tingginya, begitu juga dengan penyakit lainnya," papar Anita.

Terapi sulih hormon dilakukan dengan memberikan hormon testosteron (bisa lewat tablet, suntikan, koyo, sampai implan) dan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Terapi ini harus dilakukan dengan hati-hati karena dikhawatirkan bisa memancing penyakit lain pada pria, seperti kanker prostat. "Sebelum terapi sulih hormon, pasien harus diperiksa dulu secara menyeluruh," ucap Anita.
Astrid Isnawati

12 Mitos Malam Pertama


12 Mitos Malam Pertama

Benarkah malam pertama selalu menjadi malam paling "menegangkan" bagi pengantin baru? Agar tak lagi memiliki pandangan keliru dan malam pertama menjadi malam yang berkesan, simak jawaban mitos-mitos seputar malam pertama di bawah ini!

Pada umumnya, pengantin baru menganggap Malam Pertama (MP) adalah saat yang mendebarkan. Bagi sebagian orang, penyebab debaran jantung ini karena MP dianggap sebagai saat-saat yang menakutkan. Namun sebaliknya, sebagian yang lain justru berdebar karena merasa akan memiliki pengalaman indah seperti yang pernah ia lihat atau baca di novel, buku, atau film.
Padahal, tak jarang anggapan tentang MP yang dimiliki calon pengantin tergolong keliru, sehingga beredar mitos-mitos di kalangan masyarakat. Munculnya mitos ini, menurut dr. Nugroho Setiawan, Sp. And, androlog dari RS. Fatmawati Jakarta, disebabkan karena minimnya pengetahuan calon pengantin, terutama tentang seks. Berikut ini adalah mitos-mitos tentang malam pertama yang sering beredar:

1. Motis: Selalu menyakitkan.
Pikiran ini biasanya menghantui kaum perempuan. Biasanya ini terjadi karena ia sudah lebih dulu khawatir vaginanya tidak mampu menampung penis yang besar akibat ereksi.
Fakta: Ini anggapan yang salah!
Sebab, hubungan seks yang pertama kali dilakukan tak selalu menimbulkan rasa sakit, bila yang bersangkutan sudah mempelajari seksualitas pasangan sebelum berhubungan seks. Rasa sakit yang dialami, biasanya terjadi karena respon seksual belum terjadi secara sempurna padanya. Vagina masih terlalu kencang, sehingga belum siap menerima penetrasi.
Ketika ada rangsangan, respon seksual akan muncul berupa ereksi pada pria, dan pada perempuan terjadi perlendiran serta pelunakan vagina. Bila vagina belum melunak tapi sudah dipenetrasi, akan timbul rasa sakit pada perempuan. Inilah yang menimbulkan rasa trauma. Selain itu, pemaksaan seperti ini bisa membuat mulut rahim pecah.

2. Mitos: Penentu keberhasilan.
MP sering dianggap sebagai penentu keberhasilan dalam berhubungan seks selanjutnya. Ketika timbul kekecewaan, misalnya karena adanya pengalaman buruk saat MP, biasanya memang memengaruhi perasaan saat hubungan seks berikutnya.
Pengalaman buruk ini antara lain, Ejakulasi Dini (ED) atau sakit yang dialami perempuan saat penetrasi. Bisa jadi, pengalaman ini akan kembali terbayang saat berhubungan seks berikutnya, sama halnya bila ternyata hubungan seks pertama itu berjalan menyenangkan.
Fakta: MP bukanlah penentu keberhasilan dalam hubungan seks selanjutnya.

3. Mitos: ED selalu terjadi saat MP.
Fakta: ED tidak selalu terjadi saat MP.
Menurut Nugroho, ED terjadi akibat gairah yang terlalu tinggi dan foreplay yang kurang. Padahal sebetulnya, gairah ini bisa dikendalikan. Bila pengetahuan seksualitas yang dimiliki suami tidak memadai, ED bisa saja terjadi. Ini wajar terjadi, dan bukan pertanda buruk.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Film biru memang banyak yang memberikan kesan berhubungan seks yang indah, heboh, bisa penetrasi dengan foreplay singkat, atau bahkan tanpa foreplay, dan bisa penetrasi dalam waktu lama.
Fakta: Pada kenyataannya, tidak selalu sehebat seperti adegan film biru.
Belajar seks dari film biru bahkan tidak dianjurkan, karena adegan yang tampak di sana tidak runut. Itu bukan pembelajaran seks yang baik. Sebab, masing-masing pihak butuh ketenangan, belaian yang tidak terburu-buru, dan penyelesaian psikologi yang baik.
Apalagi, perempuan yang penuh dengan perasaan. Ada kalanya, sebelum berhubungan, sebagian perempuan ingin ngobrol dulu atau dibelai untuk merangsang dirinya. Perlu diketahui, respon seksual yang baik pada wanita harus lengkap, dan ini butuh waktu lama, yaitu sekitar 30 menit.

5. Mitos: Seks di film biru adalah ideal.
Fakta: Anggapan ini bisa menyesatkan.
Sebab, adegan yang tampak di film biru kebanyakan hanya rekaan saja. Apalagi, bila suami menganggap ukuran penis yang ideal adalah yang besar seperti yang tampak di film biru. Kebanyakan, film biru diperankan oleh orang-orang Barat yang notabene bertubuh tinggi besar, sehingga ukuran penisnya pun lebih besar, dibanding orang Indonesia yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil.
Sebaiknya, menurut Nugroho, sebelum menonton film biru, sebaiknya pasangan pengantin baru sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai seks. Sehingga, mereka bisa lebih bijak dalam menyikapi adegan yang disuguhkan, dan kemudian bisa memilah hal-hal yang baik.

6. Mitos: Penis besar, istri puas.
Tak sedikit suami yang merasa khawatir tidak bisa memuaskan istrinya karena memiliki penis yang kecil. Ia pun lalu menganggap, istrinya baru akan puas jika penis pasangannya berukuran besar.
Fakta: Bukan ukuran besar kecilnya penis yang bisa memuaskan pasangan.
Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ED terjadi.

7. Mitos: Selalu nikmat.
Sebelum menikah, banyak orang menganggap seks sebagai sesuatu yang nikmat, sehingga membayangkan MP pasti akan dilewati dengan indah dan nikmat bersama pasangan.
Fakta: Apesnya, tak sedikit pula yang kecewa.
Sebab, ternyata keindahan yang dibayangkannya tidak terjadi di malam pertamanya. Penyebabnya, karena pasangan pengantin baru tidak memahami seksualitas secara benar.
Padahal, jika mengetahuinya, seks pasti akan terasa nikmat. Namun sayangnya, menurut Nugroho, masyarakat Indonesia tergolong malas belajar secara otodidak, termasuk untuk hal yang satu ini. Oleh karena tidak menikmati itulah, banyak pasangan yang frekuensi berhubungan intimnya makin lama makin berkurang.
Apalagi, bila suaminya egois karena hanya memikirkan kenikmatannya sendiri, tidak peduli perasaan perempuan. Sedangkan istri, karena merasa sakit tiap kali penetrasi, sering mencari alasan agar tidak perlu melayani suaminya.

8. Mitos: Darah perawan.
Artinya, istri dianggap masih perawan bila saat berhubungan seks pertama kali, mengeluarkan darah dari vagina. Namun, bila tidak mengeluarkan darah, dianggap sudah tidak perawan atau pernah melakukan hubungan seks sebelumnya.
Fakta: Mitos ini sangat menyesatkan!
Anggapan ini membuat banyak istri khawatir bila tidak mengeluarkan darah saat MP, dan bisa menimbulkan kecurigaan pada suaminya.
Padahal, ketika dia mendapatkan respon seksual yang sempurna, praktis semua organ reproduksinya menjadi lentur. Bila hal ini terjadi, bukan tidak mungkin selaput dara (hymen) istri tetap utuh, bahkan sampai menjelang melahirkan.

9. Mitos: Tak puas = gagal.
Fakta: Idealnya, saat berhubungan seks kedua belah pihak bisa menikmati dirinya dan pasangannya.
Namun, pada kenyataannya, saat melewati MP pengantin baru justru lebih banyak yang gagal melakukannya. Mereka tidak selalu langsung sukses melakukan hubungan seks akibat pengetahuan seksualitas yang minim.
Umumnya, mereka menikmati hubungan seks yang baik justru setelah berhari-hari mencoba, yaitu setelah 10-14 hari menikah. Sebetulnya, hal ini tidak boleh terjadi. Tetapi, karena orang Indonesia jarang yang mau belajar soal seksualitas, sehingga situasi seperti ini akhirnya dianggap wajar saja terjadi.

10. Mitos: Menyobek selaput dara pertanda keberhasilan.
Fakta: Ini anggapan yang salah dan tidak saling berhubungan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek saat MP. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat MP merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.

11. Mitos: Harus minum obat kuat.
Fakta: Anggapan yang salah!
Obat-obat pendukung kegiatan seksual tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bila yang bersangkutan tidak memerlukannya. Jika saat MP, yang notabene untuk pertama kalinya pasangan pengantin baru melakukan hubungan seks, suami sudah mengonsumsi obat ini, bisa jadi secara psikologis suami sebetulnya merasa tidak siap, atau tidak mampu melakukannya.

12. Mitos: Daging kambing meningkatkan gairah.
Fakta: Ini mitos yang sering tersiar di masyarakat!
Yang benar, bukan daging kambing yang membuat gairah seks meningkat, melainkan bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah yang menyertainya ketika daging kambing itu dimasak.
Hasuna Daylailatu


HARUS MAU BELAJAR!
Nugroho menyarankan agar sebelum menikah pasangan calon pengantin perlu belajar seksualitas dengan benar. Di antaranya, cara pemanasan (foreplay), cara bercumbu, dan kapan harus penetrasi. Anatomi tubuh lawan jenis juga harus diketahui. Sehingga, ED dan rasa sakit yang dialami saat penetrasi bisa dihindari saat MP. Jika kedua pasangan mempelajari seksualitas dengan baik, pengalaman buruk bisa dihindari.
"Yang penting, kedua belah pihak sama-sama belajar, bukan hanya salah seorang saja, sehingga bisa saling mengisi," ujar Nugroho. Untuk belajar seksualitas, lanjutnya, tidak harus konsultasi ke dokter, dan tidak berarti harus langsung menggunakan tubuh pasangan, karena keduanya belum resmi menikah. Melainkan bisa lewat buku, informasi dari internet, dan lainnya.
Jika masih ragu, barulah ke dokter. Bila setelah menikah ternyata timbul masalah, pasangan ini bisa datang ke dokter. "Padahal, jika masalah muncul setelah menikah, perbaikannya butuh waktu panjang. Jadi, sebaiknya sejak awal kita mendapat kesan, seks itu menyenangkan. Bukan kesan, seks itu sakit, mengecewakan, dan sebagainya.," ujar Nugroho.
Ia juga menambahkan, komunikasi dengan pasangan tentang seksualitas ini juga perlu dilakukan agar pasangan tahu titik rangsangnya, serta keinginan-keinginannya. Jika pengetahuan seksualitas sudah diketahui secara benar, mitos-mitos yang kerap beredar di masyarakat tadi akan hilang dengan sendirinya.


DEFINISI PERAWAN
Ternyata, masih saja banyak yang salah kaprah dalam mengartikan kata perawan. Perawan, menurut Nugroho, adalah perempuan yang vaginanya belum pernah dimasuki penis. Jadi, perawan tidak berhubungan dengan darah dan selaput dara. Walaupun dimasuki barang-barang lain, misalnya alat kedokteran sampai selaput daranya pecah, perempuan ini tetap disebut perawan. Sebab, yang dimasukkan ke dalam vaginanya bukan penis.
"Banyak pekerja seks komersial yang melakukan operasi selaput dara. Di sisi lain, perempuan yang sudah melakukan hubungan seks, tapi belum pernah keluar darah karena selaput daranya belum pecah sampai menjelang melahirkan, sudah bukan perawan lagi. Jadi, sulit membuktikan seorang perempuan masih perawan atau tidak, kecuali berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan," ujar Nugroho.
Hasuna