Friday, December 21, 2007

Empat Landasan untuk Bercinta

Kehidupan seksual yang tidak harmonis, biasanya akan memengaruhi kebahagiaan perkawinan. Bahkan, tidak jarang timbul berbagai akibat yang pada akhirnya mengganggu kelangsungan perkawinan, yang tidak diharapkan oleh semua pasangan.





Kecenderungan melakukan hubungan seksual dengan orang lain akan semakin kuat lagi bila ada faktor pemicunya. Salah satu faktor pemicu ialah kehidupan seksual yang tidak harmonis. Kehidupan seksual yang tidak harmonis ialah kehidupan seksual yang tidak dapat dinikmati bersama atau hanya dapat dinikmati oleh salah satu pihak saja.

Menurut Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And, ada beberapa sebab mengapa kehidupan seksual suami istri tidak harmonis. Pertama, pengetahuan seksual yang kurang. Kedua, komunikasi yang tidak baik. Ketiga, fungsi seksual yang terganggu.

Karena itu, penting sekali membina kehidupan seksual agar menjadi harmonis dengan memahami dasar-dasarnya. Perlu dilakukan upaya sebagai berikut: Pertama, menerima pengetahuan seksual yang benar. Kedua, membina komunikasi yang baik antara suami dan istri, khususnya komunikasi seksual. Ketiga, menjaga fungsi seksual agar tetap baik. Keempat, segera atasi setiap gangguan fungsi seksual dengan cara yang benar.

Sudah cukupkah itu semua? Tentu saja seks yang harmonis harus selalu dibangun dan diupayakan oleh suami dan istri setiap waktu dan secara bersama-sama. Upaya ini penting selalu diupayakan karena seiring dengan perjalanan perkawinan, perhatian suami maupun istri semakin banyak tersita oleh banyak urusan.





Masalah pekerjaan, masalah anak, hingga tanggung jawab sosial misalnya, memang tidak boleh diabaikan. Namun, semua itu tentu saja tidak harus menyebabkan hubungan seksual dalam perkawinan menjadi tidak perlu lagi. Hubungan seksual tetap penting dalam hidup perkawinan karena seksualitas dalam perkawinan mengandung dimensi prokreasi, rekreasi, relasi, dan peneguh institusi.

Melalui dimensi-dimensi itu kesenangan bersama dinikmati, keakraban terjalin, keharmonisan terjadi dan kebahagiaan terwujud. Jadi, kalaupun sudah bukan menjadi prioritas nomor satu lagi, hubungan seksual seharusnya tetap tidak boleh dicoret dari daftar prioritas suami-istri. Ini pula sebabnya mengapa berbagai buku teori dan panduan seksual, lengkap dengan cara-cara mengatasi gangguannya, dibuat dan dikembangkan di sepanjang zaman.

Dalam perjalanan perkawinan, bila kegagalan mencapai hubungan seks yang prima selalu terulang, secara tanpa disadari bisa membuat kehidupan seksual pasangan suami istri terganggu. Salah satu cirinya, kenikmatan seksual tidak dapat dirasakan bersama, atau hanya dapat dinikmati oleh salah satu pihak saja. Dengan demikian, kehidupan seksual mereka mulai menjadi tidak harmonis.

Bahaya dari kehidupan seksual yang tidak harmonis adalah, bukannya tidak mungkin akan memengaruhi kebahagiaan perkawinan. Bahkan, tidak jarang timbul berbagai akibat yang pada akhirnya mengganggu kelangsungan perkawinan, yang tidak diharapkan oleh semua pasangan.





Kehidupan seksual tidak harmonis itu bukannya tidak mungkin mendorong terjadi hubungan seksual dengan orang lain yang bukan pasangannya, sehingga mengancam kelangsung hidup ikatan perkawinan. Semoga Anda tidak mengalaminya.

No comments: