Reaksi manusia terhadap rangsang seksual umumnya adalah suara mendesah, sebagai kompromi terhadap ritme nafas yang mendadak cepat. Pada beberapa kasus ternyata bukan suara mendesah yang keluar justru tertawa.
Dalam ruang konsultasi seks Dr Patti Britton di portal IVillage, pasangan tersebut mengeluhkannya. Karena pada saat si perempuan mencapai orgasme klitoris (tergolong sulit klimaks pada penetrasi), yang bersangkutan tertawa dan biasanya si pria ikut tertawa geli. Alhasil seringkali membuyarkan konsentrasi dan bercinta berhenti begitu saja.
Dari mulai pemanasan hingga hubungan seks yang sebenarnya, tubuh mengalami perubahan tingkat emosi dan sensasi, tidak semata-mata hanya sekitar organ seks. Tertawa adalah mekanisme pelepasan energi dari tubuh manusia yang masih misterius kegunaannya pada waktu berhubungan seks.
Tawa itu bisa saja muncul karena dalam tubuh terlalu banyak udara, terlalu banyak membangun tensi otot, atau bahkan bisa saja menjadi keunikan pribadi tertentu saat orgasme.
Menurut Dr Britton, pasangan ini sepertinya tidak 'memainkan' instrumen tubuh dengan cukup. Ibaratnya, kemampuan tubuh sebenarnya seperti gelora samudra yang mengundang untuk surfing. Sementara pasangan itu hanya menepuk permukaan air.
Dengan kata lain, cobalah untuk foreplay lebih dahsyat dan bercinta dengan cara-cara yang lebih bertenaga. Jadi bukan cuma mendapat geli saja.
Friday, May 8, 2009
Tertawa Saat Orgasme, Ada Apa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment