Friday, May 8, 2009

Masturbasi Baik untuk Pria


Apakah masih ingat kegiatan seksual yang pertama kali Anda lakukan? Kebanyakan pria dan perempuan akan menjawab: masturbasi.

Ini adalah perilaku normal. Juga rata-rata merupakan perilaku seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar dari mereka.

Dari sisi kesehatan, melakukan masturbasi secara teratur ternyata bisa mendatangkan manfaat, khususnya bagi para laki-laki.

Hasil riset yang dipublikasikan New Scientist menyebutkan bahwa laki-laki yang teratur melakukan masturbasi berisiko lebih kecil mengidap penyakit kanker prostat.

Menurut penjelasan para peneliti dari Cancer Council Victoria Melbourne, Australia, yang menggagas riset ini, senyawa kimia penyebab kanker (zat karsinogen) akan tertimbun dalam prostat jika laki-laki tidak melakukan ejakulasi atau mengeluarkan cairan sperma secara teratur.

Mereka juga menekankan, ML belum tentu akan memberikan efek perlindungan yang sama, karena ada kemungkinan terjadinya penularan atau infeksi penyakit seksual, yang justru dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Dalam risetnya, peneliti melibatkan sebanyak 1.000 laki-laki yang mengidap kanker prostat, serta 1.250 laki-laki lainnya. Peneliti menemukan fakta bahwa mereka yang sering ejakulasi antara usia 20-50 tercatat paling rendah kemungkinan mengalami kanker.

Dampak atau efek proteksi terbesar, menurut peneliti, bisa didapat ketika laki-laki berusia 20-an.

Riset itu juga menyebutkan, laki-laki yang melakukan ejakulasi lebih dari lima kali sepekan mendapat penurunan risiko hingga sepertiga kali mengidap kanker prostat di masa usia lanjut.

Riset sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa tingginya frekuensi hubungan seks di antara pasangan atau tingginya aktivitas seksual dapat meningkatkan risiko mengidap kanker prostat hingga 40%.

Namun begitu, peneliti Australia yang melakukan riset terbaru ini mengindikasikan bahwa penelitian sebelumnya tidak menganalisa dampak perlindungan dari aktivitas ejakulasi, karena terlalu fokus pada hubunngan seks yang berkaitan dengan risiko penyakit menular seksual.

Seorang peneliti, Graham Giles, mengindikasikan bahwa aktivitas ejakulasi dapat mencegah penimbunan zat karsinogen dalam kelenjar prostat. Prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan untuk semen ketika ejakulasi yang mengaktifkan sperma dan mencegah keduanya bercampur.

Cairan ini mengandung berbagai jenis zat yang mengandung potasium, seng, fruktosa, dan asam sitrat dengan konsentrasi tinggi yang dialirkan dari pembuluh darah.

Menurut Giles, dengan minimnya ejakulasi akan membuat zat-zat karsinogen ini menumpuk atau tertimbun dalam prostat.

No comments: