Making love tidak semudah seperti yang dibayangkan orang. Making love bukanlah sekedar hubungan seks atau sekedar hubungan intim antara dua pasang manusia yang terlibat asmara. Tidak sekedar pemenuhan kebutuhan biologis, dalam hubungan seks melibatkan muatan-muatan emosi dan ekspresi dari setiap pasangan. Hasil temuan yang mengagetkan barangkali bahwa 30% wanita tidak pernah mengalami atau merasakan orgasme dalam setiap kali hubungan seks menjadikan suatu kendala kebahagiaan rumah tangga.
Masa orgasme pria lebih cepat dibandingkan wanita, pria hanya membutuhkan 3-5 detik masa orgasme, akan tetapi pria cukup cepat terangsang walau hanya dengan melihat paha wanita yang tersingkap. Berbeda dengan wanita, bila ia melihat paha suami atau pasangannya belum tentu ia akan terangsang. Wanita membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk mencapai tahap orgasme dibandingkan pria, akan tetapi masa orgasme wanita lebih lama dibandingkan dengan pria. Wanita dapat mencapai 5 menit bahkan beberapa wanita menggambarkan ketika ia mencapai orgasme ia tidak mampu umtuk berbicara sepatah kata apapun selama beberapa menit.
Hasil riset di Amerika mengatakan bahwa dari 30% wanita yang tidak dapat mencapai orgasme atau tidak dapat merasakan orgasme, mereka tidak mempermasalahkan apakah ia dapat puas atau tidak ketika berhubungan seks dengan suami mereka. Mereka menganggap bahwa komunikasi (baca: intimacy) dari kedua belah pihak dianggap lebih penting dari sekedar berhubungan seks.
Tidak menutup mata, hubungan seks merupakan hal yang penting dalam rumah tangga dan sering dianggap sebagai salah satu faktor pemicu kebahagiaan antara suami istri. Hubungan seks bukanlah sekedar pengabdian istri terhadap suami, hubungan seks harus melibatkan kedua pasangan cinta dapat menemukan kenikmatan atau keindahan dari hubungan seks. Memang dorongan seksual pria lebih besar dibandingkan wanita, normalnya pria dapat menahan 1 minggu libido seksualnya sementara wanita dapat mencapai 3 bulan. Wanita menganggap perbedaan ini bukanlah suatu masalah, sehingga dalam perwujudan cintanya pada pasangannya, wanita tidak mempersoalkan apakah ia siap atau tidak siap untuk melakukan hubungan seks, ataupun mencapai orgasme atau tidak.
Dalam hubungan keakraban pria juga menganggap bahwa seks adalah hal utama yang dapat mempererat cinta pasangannya. Seks sering dianggap pria sebagai pemecahan masalah. Mereka menganggap bahwa dengan berhubungan seks maka masalah dapat diatasi dan juga menganggap bahwa seks dapat mempererat kembali pasangannya dari konflik yang muncul diantara mereka.
Tidak ada waktu yang ideal dalam hubungan seksual. Normalnya 5 sampai 25 menit dalam sekali berhubungan akan tetapi yang terpenting adalah kualitas hubungan itu sendiri. Tidak perlu cemas.
Lina sangat mencintai suaminya, ketika mereka terlibat dengan pertengkaran-pertengkaran dengan suaminya selalu diakhiri dengan hubungan seks. Suaminya akan merayunya ketika pertengkaran itu sedikit agak reda. Lalu mereka melakukan hubungan seks. Itu membuat hubungan mereka menjadi lebih baik. "Terasa lucu sekali bila mengingatnya setelah bertengkar kami melakukan hubungan seks, tapi itu membuat kami menjadi lebih baik" katanya.
Pria memisahkan antara suatu masalah atau konflik dengan pasangannya menyangkut hubungan seks. Seks adalah seks dan masalah adalah masalah, tidak ada hubungannya. Berbeda dengan wanita, untuk melakukan hubungan seks ia harus merasa nyaman terlebih dahulu, ia harus dapat merasakan hubungan yang dekat dengan pasangannya. Kasih sayang merupakan hal yang lebih tepat untuk menggambarkan hubungan tersebut.
Ketika terlibat pertengkaran, Ricki yang sedang terbawa amarah yang menyebut istrinya seorang pelacur. Setelah beberapa hari kemudian, ketika konflik itu dianggap selesai mereka berhubungan seks. Apakah masalah itu telah benar-benar selesai? Istrinya merasa heran, bagaimana suaminya dapat berhubungan seks dengannya yang telah disebutnya sebagai pelacur?
Wanita membutuhkan konsentrasi dan relaksasi ketika melakukan hubungan seks, berbeda dengan pria, ia dapat memfokuskan diri sepenuhnya. Pria akan mudah mencapai orgasme, berbeda dengan wanita. Wanita harus berkonsentrasi penuh sebelumnya untuk memulai hubungan seks. Ketika "horny" menyerang pria, pria akan berpikir untuk pemenuhan libidonya. Pengaruh kerja otak wanita yang berbeda dengan pria, bila pria cenderung menggunakan otak sebelah kiri maka kerja otak wanita adalah holistik, artinya otak tersebut bekerja menyeluruh. Wanita mempunyai ribuan urat syaraf sebagai syaraf tambahan sebagai penghubung antara otak kanan dan kiri. Bila pria bergeser bolak balik antara kedua sisi tersebut maka wanita menggunakan dua sisi otaknya secara bersamaan. Kedua bagian itu bekerjasama, otak kiri akan ditiru oleh otak kanan demikian juga sebaliknya. Apa akibatnya?
Salah satu faktor yang dianggap sebagai perusak "acara" orgasme wanita adalah konsentrasi. Ketika berhubungan seks wanita tidak dapat berkonsentrasi penuh, banyak hal-hal yang dapat muncul dalam pikiran wanita ketika saat terjadinya pertarungan. Apakah pintu semua telah terkunci? Apakah anak-anak sudah tidur? Bagaimana persiapan buat acara besok, apakah aku harus datang? dan sebagainya. Pikiran-pikiran itu akan mengganggu tercapainya orgasme, wanita akan sulit sekali menikmati jalannya pertarungan.
Irna bersama suaminya menonton blue film sebelum memulai "perang" bersama suaminya. Ternyata Irna merasakan kekecewaannya karena suaminya terlalu cepat selesai, tidak seperti dibayangkannya dari film yang barusan ia tonton. Berapa menit waktu yang ideal untuk melakukan hubungan seks?
Kebanyakan pria ini menjadikan suatu momok bila ia dianggap tidak perkasa di atas ranjang. Pria ingin selalu dipuji dan merasa hebat, akan tetapi kekuatannya tidak akan sama dengan wanita. Bila pria telah mencapai orgasme ia akan membutuhkan waktu jeda untuk memulainya lagi. Pada usia 20 - 30 tahun pria normal membutuhka waktu 5 menit untuk jeda berikutnya dan ini akan terus bertambah sesuai dengan pertambahan umurnya. Kondisi wanita selalu dalam keadaan siap karena pria untuk melakukan hubungan seks haruslah dalam keadaan ereksi. Tanpa ereksi adalah mustahil. Makanya tidak heran bila pelacur dapat melayani 3 sampai 4 pria dalam satu malam.
Tidak ada waktu yang ideal dalam hubungan seksual. Normalnya 5 sampai 25 menit dalam sekali berhubungan akan tetapi yang terpenting adalah kualitas hubungan itu sendiri. Tidak perlu cemas.
Beberapa wanita melalui sentuhan belum tentu dapat membangkitkan gairah seksualnya. Frigiditas adalah suatu kondisi dimana wanita tidak dapat samasekali merasakan rangsangan seksual. Ada beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab wanita mengalami frigiditas; Pengalaman truamatis seksual dimasa lalu, bisa disebabkan oleh pemerkosaan atau pelecehan seksual dimasa kecil, keseimbangan hormonal dalam tubuh yang tidak seimbang atau pengetahuan tentang seks yang minim.
Suatu penelitian yang dilakukan pada wanita-wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme, ternyata wanita-wanita tersebut tidak mengetahui fungsional alat kelaminnya sendiri. Artinya wanita-wanita tersebut tidak mengetahui secara persis alat kelaminnya sendiri beserta fungsinya. Para ahli tersebut menyimpulkan bahwa wanita yang pernah melakukan masturbasi lebih baik dibandingkan dengan wanita yang samasekali tidak pernah menyentuh alat kelaminnya. Wanita yang tidak pernah melakukan masturbasi mempunyai potensi gangguan seksual yang lebih parah dibandingkan dengan wanita yang pernah melakukan masturbasi. Penelitian tersebut tidak bermaksud untuk menyuruh wanita untuk melakukan masturbasi, akan tetapi suatu budaya dibeberapa tempat sangat melarang anak kecil wanita menyentuh alat kelaminnya karena dianggap kotor atau tabu. Pengetahuan tentang seks dimasa kecil sangat kurang diterima oleh anak-anak sehingga pengetahuannya tentang alat kelamin dan fungsinya sangat minim. Tindakan kekerasan yang mengarah pada pemerkosaan atau pelecehan lebih sering di alami oleh anak kecil, ini disebabkan karena pengetahuan tentang seks terutama alat genital yang kurang diterima dan dipahami oleh anak
Saturday, March 15, 2008
Seputar Hubungan Seksual
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment