Saturday, March 15, 2008

Pemotretan Sensual dan Implikasinya

Gadis-gadis Indonesia bugil mulai bermunculan di internet. Tidak hanya internet yang bisa di akses oleh orang tertentu saja, beberapa tabloid pun dengan berani mengekspose wanita-wanita belia semi porno untuk khalayak umum. Berbagai pose syur yang memang dibuat secara profesional diambil dari model-model amatiran. Suatu trend sensualitas? Ataukah sebagai tuntutan pasar?


Model yang diambil berkisar 17 sampai dengan 25 tahun dengan mempertontonkan bagian tubuh tertentu yang membangkitkan gairah kaum adam. Tidak hanya internet yang hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu, beberapa tabloid pun bermunculan dengan hidangan yang sama. Alasan klasik penerbitan adalah model yang ditampilkan bukanlah pornografi melainkan mode swimsuit. Terlepas polemik sah atau tidah sah tentang mode sensualitas ini, apa yang Anda lakukan bila mendapat tawaran pemotretan sensual tersebut?

Pilihan ya atau tidak, ada pada Anda. Beberapa tawaran selanjutnya telah menanti Anda. Membawa Anda semakin jauh dalam dunia "modelling". Sebelum Anda mengambil keputusan menerima tawaran tersebut Anda dapat mempertimbangkan beberapa hal yang barangkali tak terduga dapat terjadi dengan Anda;



1. Bersiaplah salah satu diantara keluarga Anda akan menentang dengan sikap dan pilihan yang Anda buat. Bersyukur bila tidak membuat orang tua Anda stroke dengan melihat tampilan syur Anda di majalah.

2. Bersiap kehilangan pekerjaan. Beberapa perusahaan tertentu menolak sikap karyawan yang dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap moral atau etika.

3. Bersiap menerima kejutan 10 tahun kemudian. Hal tidak yang Anda duga adalah bila Anda telah berhenti menjadi model syur, anak Anda akan melihat pose Anda sewaktu-waktu. Publikasi dapat terjadi tanpa sepengetahuan Anda. Anda tidak pernah tahu pose Anda dapat menyebar melalui beberapa media lainnya, internet atau email, diluar media cetak yang memuat pose Anda sebelumnya.

4. Bersiap menerima tawaran baru yang lebih menantang. Beberapa agensi model biasanya menjual keberanian Anda ke beberapa photographer lainnya. Kemungkinan Anda akan kebanjiran tawaran setelah pemotretan sebelumnya dan tentunya dengan pose yang lebih menantang.

5. Pahit dan manis. Anda mempunyai penggemar yang selalu memuji tubuh Anda, di sisi lain siap menerima sebutan-sebutan baru karena keberanian Anda.

6. Berbagai tindakan pelecehan seksual baik secara langsung atau tidak, dapat Anda terima sewaktu-waktu selama pemotretan berlangsung.

Eksploitasi Seks Model Porno Jepang

Jepang adalah termasuk salah satu negara ekploitasi seks bebas. Beberapa bar juga menyediakan streaptease, bioskop porno, sex shop, majalah porno, hotel (Beberapa hotel di Jepang di rancang dengan berbagai setting dan menyediakan pekerja seks komersil) dan sebagainya yang mudah ditemukan di sudut kota. Hiburan modern ini awalnya hanya di jumpai di kota-kota besar negara eropa dan amerika.


Mereka kadang juga diperkosa secara beramai-ramai oleh kru selama atau sesudah pemotretan.




Model porno Jepang biasanya diambil dari agen pencari bakat. Model-model tersebut diambil dari kalangan remaja sekolah. Mereka mulai dibidik sejak usia 16 tahun. Awalnya model-model belia itu diambil untuk pemotretan baju renang dan bikini. Tawaran hidup mewah membawa mereka terjun kedalam pornografi. Tidak hanya untuk majalah dewasa, dan juga film porno. Sekitar tahun 2000 peraturan pemerintah melarang pekerja wanita masih 18 tahun untuk menekan tindakan kejahatan seksual.

Agen pencari bakat mempunyai jaringan yang cukup rapi, mereka mengincar gadis-gadis cantik yang masih duduk di sekolah. Mereka memberikan tawaran-tawaran yang menggiurkan menjadi model terkenal. Sementara menjadi model dan dapat mencari uang sendiri merupakan impian kebanyakan gadis-gadis Jepang. Banyak diantara mereka akhirnya terjerumus dalam prostitusi.

Selama menjadi model porno mereka mengalami perlakuan-perlakuan yang tidak wajar, mulai dari produser, photographer, tata cahaya sampai pada supir. Perlakuan-perlakuan tersebut kadang di luar isi perjanjian kontrak. Misalnya, isi perjanjian menyebutkan pemotretan swimsuit atau semi porno, akan tetapi pada prakteknya adalah pemotretan porno dan vulgar. Mereka kadang juga diperkosa secara beramai-ramai oleh kru selama atau sesudah pemotretan.

Pilihan mereka telah menjadi resiko, kehidupan mewah dan pelakuan-perlakuan pelecehan harus mereka terima. Mereka terjebak dalam sindikat pornografi. Berbagai perlakuan yang tidak wajar harus mereka terima sesuai dengan tuntutan skenario, tidak jarang mereka mendapat siksaan bila menolak tawaran atau tuntutan sutradara. Beberapa peran, seperti masokis pun harus mereka jalani. Tak jarang pukulan memar membekas ditubuh.

Gambaran model-model Jepang yang terjerumus dalam prostitusi di atas dapat menjadi pertimbangan buat Anda sebelum mengambil keputusan untuk menerima tawaran-tawaran tersebut. Hal-hal tak terduga dapat terjadi diluar rencana dan pengetahuan Anda, pertimbangan yang matang dan membuka pikiran akan memberikan keteguhan berprinsip...

No comments: