Simaklah pengalaman Ira yang dituturkan saat istirahat makan siang di kantornya. Malam itu Ira hanya melulurkan balsem sambil memijat lembut tubuh sang suami yang pegal-pegal. Beberapa menit kemudian mereka sudah seru bergumul mesra diakhiri orgasme sangat dalam dan membahagiakan.
Pijat, menurut Lianny Hendranata, pengarang buku Seksualitas, Tombol Menuju Kebahagiaan, adalah obat mujarab untuk menghilangkan penyakit jenuh dan kehilangan gairah seks dalam rumah tangga. “Kenapa tidak menggunakan pijat sebagai sarana rileksasi sekaligus rekreasi bagi jiwa suami istri,” tutur ahli terapi aura ini.
Pijatan yang dimaksud olehnya dilakukan bersama pasangan dengan atau tanpa maksud untuk melakukan hubungan intim. “Hasil survei pada banyak pasangan, saling pijat itu hampir selalu berakhir dengan hubungan suami istri yang terasa lebih mesra dan hampir dipastikan mencapai orgasme bersama,” katanya, dengan senyum penuh arti.
Wajar jika terjadi orgasme dalam hubungan seks yang berawal dari pijat tersebut. Sebab, pijatan lembut penuh kasih sayang itu meletupkan dan memijarkan energi kasih suami istri, sehingga menghasilkan kemesraan. “Akan berakhir dengan perasaan bahagia,” ujarnya.
Kesempatan pijat itu adalah waktu bagi suami istri untuk saling mengenal dan menghargai setiap jengkal tubuh pasangan. Juga untuk mengenali daerah erotis masing-masing. “Dibutuhkan partisipasi bersama agar bersama mencapai klimaks.
Suami istri sebaiknya bersikap saling responsif. Tak harus ada jeritan atau erangan dalam berhubungan seks, tetapi sikap pasif dan dingin sebaiknya juga dijauhi,” sebutnya.
Suami istri, terlebih yang sudah lama berumah tangga, sebaiknya tak perlu malu-malu lagi untuk memberitahu pasangannya apa yang diinginkan. “Katakan saja bagian mana yang memberi sensasi menyenangkan dan menimbulkan gairah.
Bila tak suka posisi atau gerakan tertentu, katakan saja terus terang. Hal ini sangat penting untuk selalu diutarakan dua arah, sebab inilah kunci kelanggengan hidup berpasangan,” paparnya.
Namun, yang perlu diingat dalam menyampaikan keinginan kepada pasangan adalah tutur kata manis dan tidak terkesan bossy. Kebiasaan mendikte, apalagi seolah menggurui, harus dibuang jauh-jauh. “Mintalah dengan tulus dan sampaikan dengan lembut manja. Insya Allah kemesraan pasangan suami istri selalu terjaga,” katanya.
Bukan hanya berteori, Liany juga memberikan panduan praktis untuk Anda. Latihan berikut akan memberi kehangatan pada Anda dan pasangan. Yang perlu diingat, jangan fokuskan pada sanggama sebagai dasar tujuan. Nikmati saja saat menerima dan memberi sentuhan lembut serta kala masing-masing bertutur mesra.
1. Mulailah membangun kemesraan dengan memandangi mata pasangan penuh rasa sayang. Lakukan ciuman lembut ke muka pasangan, leher, dan bibir. Embuskan kata-kata cinta yang tulus dan tak dibuat-buat atau berlebihan. Bantulah pasangan untuk merasa dicintai dan dibutuhkan.
2. Raihlah tangannya lalu arahkan ke bagian yang Anda inginkan untuk dia belai. Lakukan hal yang sama padanya. Bukan tangan saja yang bisa digunakan untuk membelai. Gunakan juga lidah untuk menyelusuri bagian-bagian sensitif. Lidah yang basah dan hangat sangat efektif memacu letupan gairah.
3. Berikan porsi waktu yang lebih lama untuk saling memijat, membelai, dan lainnya, sebagai bentuk pemanasan yang efektif untuk rileksasi bagi jiwa Anda dan pasangan. Teruskan rileksasi itu dengan rekreasi jiwa. Caranya, bergerilyalah dalam mencumbu pasangan Anda!
4. Dalam berhubungan intim, sikap egois harus dihilangkan. Jika ingin memperoleh hasil maksimal, Anda juga harus memberi maksimal.
Saturday, October 25, 2008
Bimbing Tangan Pasangan ke Bagian Sensitif!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment