Sunday, November 25, 2007

Wah, Usai Sunat Hubungan dengan Ayam?

Konsultasi dengan Prof.Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And

Sesuai tradisi, setelah sembuh dari sunat, ia melakukan hubungan seksual dengan ayam. Yang menggelisahkannya, kepala penis berubah warna menjadi lebih putih. Betulkah itu akibat berhubungan dengan ayam? Berbahayakah?




"Saya seorang pria dewasa. Sewaktu umur 10 tahun saya disunat oleh mantri. Seminggu kemudian luka sunat sudah sembuh. Ada mitos yang kami praktikkan, yakni setelah sembuh dari sunat harus dicobakan pada ayam. Mungkin hal ini tampak konyol, tetapi itulah yang kami lakukan sesuai kebiasaan kami.

Masalahnya, setelah kejadian tersebut, kepala penis berubah warna menjadi putih. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah perubahan warna kulit penis tersebut suatu penyakit? Sekiranya saya menikah apakah dapat menular ke istri dan memengaruhi keturunan? Apakah perubahan warna kulit kepala penis dapat disembuhkan, sehingga menjadi normal?"
A.H., Medan

Warna Jadi Putih
Perubahan warna menjadi putih saya pikir bukan karena Anda mempraktikkan hubungan seksual dengan ayam. Saya pikir perubahan warna itu mungkin disebabkan oleh perlengketan kulit penutup kepala penis (preputium) ke bagian kepala penis.

Karena berlangsung lama, ketika dibuka melalui sunat, terjadilah perbedaan warna itu, sehingga menjadi lebih putih dibanding warna sekitarnya. Kalau ini yang terjadi, tidak ada masalah apa pun yang ditimbulkan oleh perbedaan warna itu. Tidak juga menular ke istri, dan tidak berpengaruh terhadap keturunan. Warna yang berubah itu tidak dapat dikembalikan menjadi sama kembali dengan sekitarnya. Sebenarnya bukan masalah dari sudut fungsi seksual. Hanya secara kosmetik agak mengganggu karena tampak aneh.

Membentuk Persepsi
Hal yang jauh lebih penting ialah kebiasaan atau mungkin tradisi yang mengharuskan mencoba hubungan seksual dengan ayam. Saya pikir kebiasaan seperti seharusnya tidak dilestarikan. Seperti yang Anda yakini, keharusan melakukan hubungan seksual dengan ayam setelah disunat, hanyalah sebuah mitos. Ini berarti tradisi itu tidak benar, apa pun alasannya.

Secara fisik, tidak ada akibat apa pun yang terjadi karena melakukan hubungan seksual dengan ayam setelah luka sunat sembuh. Meski begitu, manusia bukan hanya terdiri dari unsur fisik seperti robot. Manusia mempunyai unsur jiwa juga yang dapat mengalami akibat bila terjadi sesuatu yang mengganggu.

Secara psikoseksual, bukan tidak mungkin hubungan seksual dengan ayam yang diharuskan oleh tradisi itu dapat memengaruhi persepsi dan perilaku seksual. Bukan tidak mungkin timbul persepsi bahwa hubungan seksual hanyalah sesuatu yang bersifat mekanis dan hanya untuk kepentingan pria karena punya penis.

Bukan tidak mungkin kemudian terbentuk persepsi dan perilaku seksual yang menempatkan wanita hanya sebagai objek seksual yang tidak punya hak menikmati kehidupan seksual. Lebih jauh wanita dianggap tidak punya hak menuntut kebutuhan seksualnya. Keadaan ini dapat mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga, termasuk kekerasan seksual terhadap istri. Semoga kemungkinan seperti ini tidak terjadi karena hanya akan menyebabkan masalah bagi para wanita kita.



Sumber: Gaya Hidup Sehat



No comments: