Thursday, April 17, 2008

Pekerjaan Rumah Tangga Pengaruhi Gairah

Para ahli mengemukakan bahwa kaum pria di Amerika telah meningkatkan intensitas pekerjaan rumah tangga mereka untuk mencapai kehidupan seksual yang lebih baik.

"Semakin banyak hal yang bisa dilakukan oleh para pria di sekitar rumah mereka, maka akan semakin bahagia pula pasangannya," kata seorang sosiolog Scott Coltrane dari University of California, Riverside, yang menyusun laporan yang diterbitkan dalam bentuk sinopsis di website Council of Contemporary Families (CCF), seperti yang dilansir oleh AFP.

"Saat para pria melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga, persepsi kaum wanita akan keadilan dan kepuasan dalam pernikahan semakin meningkat, dan pasangan tersebut mengalami lebih sedikit konflik," kata laporan tersebut.

'Penghargaan' bagi kaum pria yang banyak membantu pekerjaan rumah akan berarti peningkatan hubungan seksual. Para ahli terapi berpendapat bahwa ada korelasi langsung antara dua hal tersebut, yakni keterlibatan kaum pria untuk urusan rumah tangga dan frekuensi hubungan seksual.

Dalam sebuah pernyataan yang ditulis di website CCF, seorang psikolog bernama Joshua Coleman berpendapat bahwa berbagi tugas pekerjaan rumah tangga sangat berkaitan erat dengan kepuasan dalam pernikahan dan hal itu berarti peningkatan kualitas hubungan seksual juga.

"Para istri mengaku mengalami perasaan yang lebih menggebu soal seks dan lebih sayang pada suami mereka, yang peduli pada pekerjaan rumah tangga," kata Coleman, anggota senior dari CCF.

Para lelaki di Amerika saat ini menghabiskan waktu sebanyak tiga kali lebih banyak bersama anak-anak mereka saat ini daripada mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dibandingkan dengan yang mereka lakukan di tahun 1960, kata studi tersebut.

Waktu yang dihabiskan oleh para wanita bersama anak-anak mereka berlipat ganda, juga menurut laporan tersebut, mengindikasikan bahwa baik para ibu maupun ayah makin meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri mereka. Namun hal itu malah bisa membawa dampak negatif pada hubungan intim pasangan itu sendiri.

"Peningkatan intensitas dalam mengasuh anak baik pada para suami maupun istri akan menambah waktu mereka bersama dengan anak-anak mereka, namun mengurangi saat-saat romantis untuk berdua," tulis Coleman.

"Para lelaki dimanapun juga melakukan lebih banyak hal. Baik itu lelaki Italia maupun Spanyol, sebagai contoh, juga melakukan lebih banyak hal," tambah Coleman.

Dan laporan tersebut mencatat adanya 'kemajuan yang menggembirakan' bagi para pasangan yang bisa membagi tanggung jawab antara pekerjaan dan perhatian pada keluarga.

Walaupun pada kenyataannya para pria berada di belakang wanita untuk urusan rumah tangga, namun mereka bergerak ke arah yang tepat dan mencapai hasil yang optimal, baik untuk tanggung jawab sebagai orang tua maupun tanggung jawab pada pasangan masing-masing.

No comments: