Thursday, April 24, 2008

Bukan Indonesia Saja Yang Blokir Situs Porno


Pemblokiran situs porno agaknya bukan monopoli Indonesia, karena negara lain justru sudah melakukan lebih dulu, di antaranya Australia, Malaysia, Singapura, dan AS.

"Bahkan, di Amerika Serikat ada komunitas internet sehat, sedangkan di Australia juga tidak tanggung-tanggung, karena mereka mengeluarkan kocek US$15 juta untuk pemblokiran itu," kata staf khusus Menkominfo Son Kuswadi.

Kendati terlambat dari negara lain, Indonesia harus mulai melakukannya dari sekarang secara bertahap, karena komunitas internet seluruh dunia akan bersedia membantu bila diminta.

"Misalnya, kalau kita minta alamat situs porno yang jumlahnya jutaan itu kepada komunitas internet sehat di Australia, AS, dan negara-negara lain, maka mereka akan memberinya dengan senang hati," katanya.

Namun, katanya pemblokiran seperti Australia yang sifatnya imaging bukan hal yang murah. Karena itu pemblokiran akan dilakukan bertahap dengan memblokir alamat situs porno sebagai "pintu masuk."

"Di luar masalah biaya, kita memiliki kemampuan teknologis untuk melakukan pemblokiran. Kita membutuhkan biaya besar, karena pengguna internet di Indonesia akan melampaui Singapura hingga 20 kali lipat," katanya.

Hal itu juga diakui Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Prof Ir H Mohammad Nuh DEA.

"Kita akan melakukan langkah antisipasi terhadap dampak negatif itu dengan memblokir situs-situs porno dalam tiga level yakni masyarakat, software (piranti lunak), dan jaringan provider (bekerja sama dengan Internet Service Provider atau ISP)," katanya.

Ketiga level diharapkan akan dapat dituntaskan pada April-Mei. "Di level masyarakat, kami berharap kesadaran masyarakat untuk memblokir sendiri dengan tidak membuka situs-situs negatif," katanya.

Di tingkat software, katanya, Depkominfo akan menjalin kerja sama dengan instansi (departemen) dan sekolah untuk men-download program blokir situs porno pada website Depkominfo RI.

"Kalau mereka men-download, maka mereka dapat memasang pada admin komputer di setiap instansi pemerintah dan sekolah untuk memblokir, sehingga dampak negatif dari internet di instansi dan sekolah dapat diminimalisir," katanya.

Langkah blokir paling akhir, katanya, Depkominfo akan bekerja sama dengan provider (ISP) untuk memblokir situs yang merusak bangsa. "Semua tingkatan itu, kami harapkan akan dapat dilaksanakan pada April-Mei mendatang," katanya.

Bukan mustahil

Secara teknis, pemblokiran situs porno agaknya bukan hal mustahil, sebab ikhtiar itu dapat dilakukan siapa pun mulai dari cara yang sederhana dan murah hingga cara yang paling sulit dan mahal.

Cara paling sederhana dan murah adalah ikhtiar memblokir situs porno dengan "menghadang" jutaan alamat situs porno untuk "dibelokkan" ke alamat lain.

"Karena itu, kita membentuk Tim Pendata Alamat situs Porno," kata Menkominfo.

Ditanya ukuran dari sebuah situs dikategorikan porno, ia mengatakan ukuran itu mengacu kepada KUHP, sedangkan ciri-cirinya dapat dikategorikan ukuran umum dan ukuran khusus.

"Ukuran umum itu bila apa yang disebutkan porno itu disebarkan lewat situs yang merupakan jalur umum, maka hal itu akan diblokir, karena ada dalam ranah publik, sedangkan situs yang lewat jalur khusus seperti email pribadi tentu tidak akan dipermasalahkan," katanya.

Menurut mantan rektor ITS Surabaya itu, tim pendata alamat situs porno itu akan memantau alamat porno yang sudah diblokir dan kemungkinan berganti dengan alamat baru untuk akhirnya diblokir juga.

"Tim pendata itu juga akan menerima laporan dari masyarakat tentang alamat situs porno yang mungkin belum diketahui tim Depkominfo. Jadi, kemunculan domain porno yang baru itu akan selalu ada," katanya.

Namun, katanya, masyarakat tak perlu risau dengan munculnya domain baru dari situs porno yang sudah diblokir, sebab tim pendata situs porno yang akan melakukan pemantauan alamat-alamat situs porno yang baru, sehingga masyarakat dapat mengunduh pada situs Depkominfo.

"Kalau ingin membuka software yang dapat digunakan memblokir situs porno, maka masyarakat umum tinggal mengakses lewat situs Depkominfo," katanya.

Bagaimana dengan cara yang sulit dan mahal? Ia menyatakan ikhtiar pemblokiran situs porno yang sulit dan mahal adalah imaging yang menghasilkan blocking yang sempurna.

"Kalau ikhtiar pemblokiran situs porno yang sempurna secara imaging masih terhambat pendanaan, maka upaya memblokir alamat-alamat situs porno yang tercantum dalam situs Depkominfo secara gratis, merupakan alternatif yang memungkinkan," katanya.

Jadi, ikhtiar pemblokiran situs porno itu bukan hanya monopoli Indonesia, bahkan Indonesia juga mampu melakukan pemblokiran secara teknologi.

No comments: