Perlu diperhatikan bagi Anda, para pria yang mengalami gangguan ereksi, bahwa hal itu bukan sekedar masalah disfungsi seksual, namun bisa saja Anda juga mempunyai gangguan pada jantung Anda. Sehingga, jika Anda memeriksakan masalah disfungsi seksual tersebut pada dokter spesialis, perlu pula diperiksa dan dipantau jantung Anda, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan pada organ tersebut.
Disfungsi ereksi bisa memiliki banyak penyebab, termasuk gangguan kardiovaskular. Studi yang dilakukan terhadap 9.500 pria berusia 55 tahun ke atas, yang sebelumnya tidak didiagnosis mengalami gangguan jantung dan sedang mencari pengobatan terhadap gangguan ereksi, memiliki kemungkinan 25% lebih besar untuk terserang gangguan kardiovaskular dalam tempo lima tahun ke depan.
Resiko terkena serangan jantung, stroke, atau angina dalam tempo lima tahun tersebut akan meningkat menjadi 45%, bila sebelumnya para pria itu sudah mengalami gangguan kardiovaskular. Begitu kesimpulan yang dilaporkan oleh Dr. Ian Thompson dari University of Texas Health Science Center di San Antonio, Amerika Serikat, di Journal of the American Medical Association, Desember 2005.
"Untuk pertama kali sepanjang pengetahuan kami, data kami memperlihatkan bukti adanya kaitan antara disfungsi ereksi dan kasus kardiovaskular yang mengikutinya," kata Dr. Thompson.
Di antara 600.000 pria AS yang berusia 40 hingga 69, yang setiap tahun mencari bantuan karena disfungsi ereksi, banyak yang tidak memperoleh layanan general check-up secara teratur. Karena itu, saat mereka mengeluhkan gangguan ereksi yang dialami, kesempatan tersebut perlu dimanfaatkan sekaligus untuk memeriksa dan memantau adanya gangguan jantung dan memberikan resep perawatan.
Berbagai laporan mengatakan, lebih dari 10 juta pria di AS dan 100 juta di seluruh dunia mengalami gangguan yang menjurus pada disfungsi ereksi. Untuk memperoleh gambaran apakah ada kemungkinan Anda termasuk di dalam barisan yang mengalami gangguan ereksi itu atau tidak, kuis di bawah ini mungkin bisa membantu.
Kuesioner ini dirancang untuk membantu Anda dan dokter Anda mengidentifikasi kemungkinan Anda mengalami disfungsi ereksi dan kemudian mendiskusikan terapi yang sesuai. Untuk setiap pertanyaan telah disediakan beberapa jawaban. Anda diminta memberi jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda selama enam bulan terakhir. Pilihlah salah satu jawaban untuk setiap pertanyaan dengan melingkari angka yang paling sesuai dengan jawaban Anda kemudian jumlahkan skornya.
Selama enam bulan terakhkir:
1. Bagaimana derajat keyakinan Anda bahwa Anda dapat ereksi serta terus bertahan untuk melakukan senggama?
Sangat rendah (1)
Rendah (2)
Cukup (3)
Tinggi (4)
Sangat tinggi (5)
2. Pada saat Anda ereksi setelah mengalami perangsangan seksual, seberapa sering penis Anda cukup keras untuk dapat masuk ke dalam vagina pasangan?
Tidak melakukan senggama (0)
Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1)
Sesekali (kurang dari 50%) (2)
Kadang-kadang (sekitar 50%) (3)
Sering (lebih dari 50%) (4)
Selalu atau hampir selalu (5)
3. Setelah penis masuk ke dalam vagina pasangan, seberapa sering Anda mampu mempertahankan penis tetap keras?
Tidak mencoba melakukan senggama (0)
Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1)
Sesekali (kurang dari 50%) (2)
Kadang-kadang (sekitar 50%) (3)
Sering (lebih dari 50%) (4)
Selalu atau hampir selalu (5)
4. Ketika melakukan sanggama, seberapa sulitkah mempertahankan ereksi sampai ejakulasi?
Tidak mencoba melakukan senggama (0)
Sangat sulit sekali (1)
Sangat sulit (2)
Sulit (3)
Sedikit sulit (4)
Tidak sulit (5)
5. Ketika Anda melakukan senggama, seberapa sering Anda merasa puas?
Tidak mencoba melakukan senggama (0)
Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1)
Sesekali (kurang dari 50%) (2)
Kadang-kadang (sekitar 50%) (3)
Sering (lebih dari 50%) (4)
Selalu atau hampir selalu (5)
Skor:
Jika skor Anda kurang atau sama dengan 21, Anda menunjukkan gejala-gejala disfungsi ereksi. Dokter Anda akan merekomendasikan pilihan terapi yang sesuai untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Friday, April 18, 2008
Ereksi Terganggu? Periksakan Jantung Anda!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment