Dari kehalusan kulitnya, seseorang bisa diketahui tergolong aktif secara seksual atau tidak. benarkah?
Berbagai penelitian tentang manfaat kesehatan dan berhubungan intim memang pernah dillakukan. Percaya atau tidak, berikut ini beberapa temuan yang dihasilkan:
Seks adalah perawatan kecantikan
Tes yang dilakukan para ilmuwan mendapati, saat perempuan bercinta, tubuh mereka memproduksi hormon estrogen yang membuat rambut makin bersinar dan kulit semakin halus.
Bercinta membuat kulit berkilau
Bercinta dengan santai dan nyaman mengurangi kemungkinan terkena dermatitis, parut, dan bercak di kulit. Keringat yang dihasilkan saat bercinta membersihkan pori-pori, sehingga membuat kulit berkilau.
Bercinta bakar kalori
Bercinta akan membakar kalori yang terhimpun saat perjamuan sebelumnya.
Seks adalah olahraga
Seks merupakan olahraga yang aman dilakukan, Gerakan-gerakan saat berhubungan intim merentangkan dan membentuk seluruh otot di tubuh.
Seks penyembuh depresi
Seks merupakan penyembuh ampuh untuk depresi ringan. Hormon endorfin yang terlepas dan mengalir ke aliran darah saat kegiatan seks berlangsung menimbulkan perasaan gembira dan sejahtera.
Semakin Seksi
Semakin sering berhubungan intim akan semakin meningkatkan daya tarik seks. Tubuh yang secara seksual tergolong aktif akan memancarkan senyawa yang bernama pheromones. Inilah parfum lembut pemicu gairah seks yang membuat lawan jenis berselera.
Seks dan ketenangan jiwa
Seks merupakan obat penenang paling aman di dunia. Katanya, sih, 10 kali lebih efektif dibanding valium.
Ciuman tiap hari sehatkan gigi
Berciuman merangsang saliva mencuci gigi dan menurunkan tingkat keasaman penyebab gigi busuk, sehingga mencegah penimbunan plak.
Seks menyembuhkan sakit kepala
Sesi percintaan akan mengendurkani tensi yang menghambat aliran darah di otak.
Seks legakan hidung
Berhubungan intim bisa melonggarkan hidung yang tersumbat. Seks adalah antihistamin alami yang dapat meningankan asma dan flu.
Seks cegah kanker prostate pada lelaki
Seks juga bermanfaat bagi lelaki yang berisiko terkena kanker prostat. Menurut penelitian National Cancer Institute di AS, sebagaimana dikutip Alternative Medicine, semakin sering pria mengalami ejakulasi, semakin rendah pula kemungkinan mereka terkena kanker prostat.
Periset meneliti 29.000 lelaki berusia 46 hingga 81 tahun. Dibanding mereka yang rata-rata hanya ejakulasi tujuh kali atau kurang dalam sebulan, lelaki yang rata-rata ejakulasi 21 kali memiliki kemungkinan 33 persen lebih kecil untuk terkena gangguan tersebut. Namun, tidak dijelaskan apakah ejakulasi itu diperoleh melalui hubungan seks atau onani.[/i]
Wednesday, July 16, 2008
Seks Membuat Cantik dan Sehat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment